SLEMAN—Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) memandang kesejahteraan pangan dan status kesehatan sebagai dimensi yang saling terkait, yang berperan penting membentuk kesehatan masyarakat secara global.
Dalam upaya memperkuat pemahaman dan solusi terhadap tantangan ini, FK-KMK UGM bersama dengan Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas Peternakan di UGM menggelar Summer Course 2024 on Interprofessional Healthcare bertajuk “Nourishing Futures: Exploring the Intersection of Food Security and Health Status”.
Peserta Summer Course 2024 berasal dari delapan negara berbeda, di antaranya Amerika Serikat, Belanda, Republik Ceko, Turki, China, Thailand, Malaysia, dan juga Indonesia yang dilaksanakan di FK-KMK UGM. Kegiatan diawali dengan perkuliahan selama tiga hari dan dilanjutkan dengan kegiatan praktikum di lingkungan UGM dan kunjungan lapangan di Desa Wisata Samberembe, Erista Garden, dan PIAT UGM.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mencatat bahwa pada 2019, sekitar 690 juta orang di seluruh dunia menderita kelaparan, menunjukkan tantangan yang masih besar dalam mencapai keamanan pangan global.
Kurang gizi, sebagai bagian dari masalah ketidakamanan pangan, menyumbang pada beban penyakit yang signifikan. Hubungan antara keamanan pangan dan status kesehatan meliputi tidak hanya penyediaan kalori, tetapi juga kualitas dan keragaman diet.
Keterbatasan akses terhadap makanan yang beragam dan bergizi dapat menghasilkan berbagai bentuk kekurangan gizi, termasuk kelebihan konsumsi nutrisi tertentu. Masalah kekurangan mikronutrien, sering kali terkait dengan kekurangan variasi dalam diet, menjadi isu kesehatan global yang signifikan.
Sebagai contoh, anemia akibat kekurangan zat besi memengaruhi lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia, yang berkontribusi pada peningkatan angka kesakitan dan kematian, terutama di kalangan wanita dan anak-anak. Sebaliknya, peningkatan kasus penyakit tidak menular yang terkait dengan pola makan, seperti obesitas dan diabetes, menyoroti kompleksitas hubungan antara makanan dan kesehatan yang melibatkan banyak dimensi.
Mengatasi tantangan di persimpangan keamanan pangan dan status kesehatan membutuhkan pendekatan lintas disiplin yang komprehensif, yang tidak hanya fokus pada ketersediaan makanan tetapi juga pada kualitas gizi dan pendidikan kesehatan.
Praktik pertanian berkelanjutan, ketika dipadukan dengan program edukasi kesehatan yang terarah, memiliki peran sentral dalam mendorong pilihan makanan yang lebih sehat dan secara keseluruhan meningkatkan kesejahteraan. Menggabungkan usaha ini ke dalam strategi yang terpadu dapat secara substansial berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB terkait dengan nol kelaparan serta memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan secara menyeluruh.
Merintis masa depan di mana setiap individu memiliki akses ke pangan yang bernutrisi dan kesehatan yang optimal bukanlah sekedar impian, melainkan aspirasi global yang nyata.
Summer Course 2024 yang berlangsung dari 19-28 Juni 2024 bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa UGM dalam konteks nasional dan internasional. Di era globalisasi, kolaborasi lintas budaya dan disiplin menjadi semakin penting dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.
Harapannya, acara ini dapat menjadi tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi lintas disiplin untuk mendukung kesejahteraan pangan dan kesehatan, serta menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif bagi mahasiswa UGM dan mitra internasionalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News