Cerp-lechapus.net, SLEMAN—Dinas Kesehatan Sleman terus memantau dugaan kasus keracunan massal di Kalurahan Purwomartani, Kalasan. Hingga sekarang masih ada tujuh korban yang menjalani rawat inap di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, total ada 80 orang yang diduga mengalami keracunan. Rinciannya, empat orang berasal dari keluarga yang menyelenggarakan hajaran dan sisanya sebanyak 76 orang merupakan warga yang menghadiri acara.
BACA JUGA : Santap Hidangan Hajatan, Puluhan Warga di Sleman Keracunan
Ia mengakui untuk kasus terus dipantau sambil menugggu hasil pengujian terhadap sisa makanan yang diambil sebagai sampel. Menurut Cahya hingga sekarang masih ada tujuh korban yang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Ternyata masih ada tujuh orang yang dirawat,” katanya, Rabu (8/5/2024).
Ketujuh korban ini dirawat di RSIY PDHI dan RS Bhayangkara masing-masing sebanyak dua orang. Adapun empat orang lainnya, masing-masing menjalani perawatan di RS Hermina, Hardjolukito dan Panti Rini. “Terus kami pantau kondisi para pasien,” katanya.
peristiwa keracunan massal yang bermula dari acara hajatan di Kalurahan Purwomratani. Didalam acara ini ada 949 undangan dan menyantap hidangan katering terdiri nasi putih, ayam panggang, zuppa soup, capcay dan aneka minuman hingga es krim.
Berdasarkan laporan yang ia terima, para tamu menyantap hidangan sekitar pukul 11.00 WIB. Pada awalnya tidak ada masalah karena gejala baru muncul pada Senin (6/5/2024).
BACA JUGA : Mahasiswa Baru UPN Veteran Jogja Keracunan Massal saat Outbond
“Diawali oleh empak anggota keluarga yang mengalami mulas, diare hingga demam. Para korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” kata Cahya kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).
Korban yang mengalami gejala keracunan ternyata tidak berhenti pada keluarga pemilik acara. Pasalnya, pada Senin siang laporan korban terus bertambah hingga mencapai 76 orang yang menghadiri hajatan.
Pihaknya mendapatkan laporan keracunan massal pada Selasa (7/5/2024). Upaya penyelidikan langsung dilakukan dengan menerjunkan tim lapangan. “Petugas surveilans dan sanitasi langsung melakukan penyelidikan epidemiologi keracunan makanan,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati menambahkan, petugas puskesmas Kalasan langsung melakukan investigasi usai mendapatkan laporan kasus keracunan di Purwomartani. Meski demikia, hingga sekarang masih menunggu hasil dari pegujian sampel sisa makanan yang telah dikumpulkan.
“Sudah dikirim dan hasilnya masih menunggu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News