Cerp-lechapus.net, SLEMAN—Perusahaan tekstil milik BUMN di Sleman, PT Primissima menargetkan dapat kembali beroperasi pada Juli atau Agustus ini. Adapun kebutuhan PT. Primissima saat ini adalah modal kerja.
Direktur Utama PT. Primissima, Usmansyah mengatakan perusahaan mulai tidak memiliki modal kerja sejak beberapa tahun lalu. Modal ini sangat penting bagi perusahaan untuk membeli benang yang nantinya diproses menjadi kain. Selanjutnya produk kain untuk batik ini yang akan dijual oleh perusahaan.
Baca Juga: Sultan Jogja Tak Tertarik Beli Saham PT. Primissima: Hidup Segan Mati Tak Mau, Kami Tidak Berani Menawar Jadi BUMD
“Tapi karena enggak ada modal kerja, mesin yang ada kita gunakan untuk proses work order (WO). Jadi mengerjakan benangnya orang jadi kain, kainnya kita serahkan ke orang itu. Tapi kami hanya memperoleh ongkos WO saja ,” ujarnya, Kamis (11/7/2024).
Baca Juga: Belum Terima Hak, Pekerja PT Primissima Gelar Demo
Sayangnya skema WO yang diterapkan belum mampu mengkaver biaya operasional perusahaan. Hal ini lantaran ongkos pembuatan benang jadi kain ini tak seberapa.”Minimal saja gaji dan listrik enggak ketutup,” ungkapnya.
Upaya PT. Primissima keluar dari krisis keuangan juga tak bisa dilakukan dengan mekanisme akses pinjaman bank. Pasalnya sejak 2001 seluruh PT. Primissima sudah menjadi jaminan di bank. “Jadi kita enggak bisa dapat lagi, mau utang kemana pun enggak bisa karena semua asetnya diikat di sana,” ungkapnya.
Baca Juga: PT PRIMISSIMA: BUMN Sandang yang Melegenda Hingga Manca Itu Mungkin Bakal Tinggal Nama
PT. PPA coba melobi bank yang bersangkutan untuk memperoleh hak tanggungan tiga. Harapannya sebagian jatah jaminan bisa dipakai PT. PPA sebagai dasar memberikan dana talangan ke PT. Primissima.
Usman berharap sebelum tanggal 20 Juli ini dana talangan akan turun. Dengan demikian para karyawan yang dirumahkan harapannya bisa masuk kembali sebagian pada tanggal tersebut dan paling lambat masuk kembali pada 1 Agustus nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News