Sport

Kemenag Jogja Berangkatkan 393 Calon Jamaah Haji, Usia Tertua 89 Tahun Termuda 20 Tahun

×

Kemenag Jogja Berangkatkan 393 Calon Jamaah Haji, Usia Tertua 89 Tahun Termuda 20 Tahun

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, UMBULHARJO – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Jogja memberangkatkan sebanyak 393 jemaah haji ke tanah suci. Seluruhnya terbagi ke dalam 3 kloter, yakni kloter 47, 52, dan 54. Masing-masing kloter akan diberangkatkan pada 23 Mei, 25 Mei, dan 26 Mei 2024.

Kepala Kemenag Kota Jogja Nadhif menyebut pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kota Jogja sebelumnya telah melakukan skrining kesehatan atau istitha’ah. Terlebih, ada 17 calon jamaah haji lansia yang berangkat dari Kota Jogja.

BACA JUGA: 13 Bandara Disiapkan Jadi Embarkasi dan Debarkasi Haji

Calon jamaah haji tertua yang berangkat tercatat berusia 89 tahun, sementara termuda adalah 20 tahun. Nadhif menyebut Kemenag dan Dinas Kesehatan telah memastikan calon jamaah haji siap dari segi kesehatan dan mampu melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

“Tahun ini ada istitha’ah kesehatan. Teman-teman dinkes men-skrining sedemikian rupa, sehingga lansia pun kondisinya betul-betul sudah memenuhi syarat. Artinya, dari sisi kesehatan sudah dipersiapakan sedemian rupa. Dan bagi mereka yang tidak memenuhi syarat istitoah kesehatan ya harus ditunda,” jelas Nadhif saat ditemui di Balai Kota Jogja, Minggu (12/5/2024).

Selain dari sisi kesehatan, persiapan calon jamaah haji dalam segi pelaksanaan ibadah di tanah suci juga dinilai telah matang. Kemenag Kota Jogja sejauh ini telah melakukan pendampingan berupa gelaran manasik haji. Calon jamaah haji dipastikan siap dan mampu menjalankan ibadah di tanah suci. Termasuk soal perbedaan suhu yang terjadi di Indonesia dan Arab Saudi.

“Saya belum tahu persis (soal perbedaan suhu), yang jelas jamaah dari sisi itu sudah melakukan persiapan. Apapun kondisi di Arab Saudi mau musim panas, ataupun musim dingin. Jadi treatment sudah kita berikan. Intinya mereka sudah betul-betul siap berangkat,” imbuhnya.

Dia menambahkan, ada perbedaan regulasi tentang keberangkatan lansia jika dibanding tahun lalu. Pada 2023, semua lansia bisa diberangkatkan tanpa pendamping. Ini merupakan imbas dari pembatasan pemberangkatan lansia ke tanah suci pada 2022 lantaran pandemi Covid-19, sehingga semua lansia diupayakan bisa berangkat pada 2023. Lalu, pada 2024 ini kuota bagi pendamping kembali dibuka. Nadhif menyebut setidaknya ada 7 orang yang akan berangkat ke tanah suci dengan menggunakan kuota pendamping.

“Harapannya ketika mereka (lansia) menjalankan ibadah itu betul-betul bisa leluasa, bisa nyaman, tanpa kemudian mengganggu jamaah yang lain,” imbuhnya.

Sejauh ini, dua orang calon jamaah asal Kota Jogja dinyatakan gagal berangkat lantaran mengundurkan diri. Keduanya merupakan pasangan suami istri. Nadhif menyebut, sang suami mengalami insiden kecelakaan. Sementara, sang istri juga terpaksa membatalkan keberangkatannya.

“Jadi istrinya ini ngomong ‘saya tidak mungkin berangkat kalau suami saya tidak berangkat’. Akhirnya istri mengundurkan diri. Jadi itu betul-betul bukan karena faktor kesehatan yang sudah lama, tapi karena ada insiden kecelakaan bukan sakit. Kalau yang lain insya Allah clear dan siap kita berangkatkan,” tuturnya.

Sementara, Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menuturkan pihaknya turut memberikan dukungan kesehatan bagi para calon jamaah haji. Selain melakukan skrining kesehatan, pihaknya juga memberikan tambahan multivitamin. Singgih turut mengingatkan para calon jamaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan. Sebab, ibadah di tanah suci membutuhkan kesehatan dan stamina yang prima. Jangan sampai jamaah haji justru terlalu lelah dalam melakukan persiapan.

“Kadang-kadang persiapan terlalu semangat kemudian nampa tamune le pamit rono-rene itu menguras energi yang cukup banyak, sehingga pada saat berangkat malah kurang begitu fit. Kami juga sampaikan tadi,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *