Sport

BPBD Bantul Mulai Mengantisipasi Potensi Kekeringan

×

BPBD Bantul Mulai Mengantisipasi Potensi Kekeringan

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, BANTUL–Status darurat bencana hidrometeorologi di Bantul telah berakhir pada 31 Mei 2024. Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berupaya untuk mengantisipasi potensi kekeringan yang terjadi di musim kemarau.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Antoni Hutagaol menyampaikan status darurat bencana hidrometeorologi telah berakhir pada 31 Mei 2024. Saat ini menurut Antoni, pihaknya masih mengantisipasi musim kemarau yang terjadi pada Juli-September 2024.

“Memasuki musim kemarau, seperti tahun sebelumnya kami menyiapkan dropping air untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya, Jumat (7/6/2024).

Dia menyampaikan tahun ini pihaknya pun menyiapkan Rp21,3 juta untuk penyaluran air bersih. Anggaran tersebut akan digunakan untuk menyediakan 426 tangki air bersih dengan kapasitas 5 ribu liter per tangki.

Hingga saat ini menurut Antoni belum ada daerah yang mengalami kekeringan. Dia menuturkan diperkirakan kekeringan akan terjadi pada Juli-September 2024. Berdasarkan catatan BPBD Bantul beberapa daerah di Bantul berpotensi mengalami kekeringan, antara lain Dlingo, Sedayu, dan Piyungan.

Dia menuturkan beberapa daerah yang berada di dataran tinggi rawan mengalami kekeringan, hal itu lantaran lokasinya yang jauh dari sumber air. Sehingga, saat musim kemarau, tempat penampungan air yang ada di daerah tersebut akan menipis.

BACA JUGA: Bangunan Liar Bermunculan di Selatan Bandara YIA, Pemkab Kulonprogo Lakukan Identifikasi

Berdasarkan data BPBD Bantul dampak kekeringan dialami oleh 11.769 Kartu Keluarga (KK) atau 46.552 jiwa tahun 2023. Kemudian tahun 2024 BPBD Bantul telah mendistribusikan 798 unit tangki air bersih. Kemudian ada pula 942 unit tangki air bersih dari PMI Bantul, dan 421 uni tangki air bersih dari Dinas Sosial (Dinsos) Bantul. Dari situ, total ada 11.935.000 liter air bersih yang disalurkan. Sementara pada Januari 2024 ada 1.040 KK atau 4.382 jiwa yang terdampak kekeringan.

Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai kekeringan terutama beberapa daerah yang rawan kekeringan.

“Kami berharap masyarakat menggunakan air dengan bijak dan memprioritaskan kebutuhan air yang penting,” ujarnya.

Dia menuturkan pihaknya akan menyiagakan personil dan air bersih untuk menyalurkan air bersih ke beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekeringan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *