Sport

Badan Geologi Perluas Radius Aman Dampak Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok

×

Badan Geologi Perluas Radius Aman Dampak Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, KUPANG—Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperluas jarak atau radius rekomendasi aktivitas di sekitar Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).  

“Berdasarkan data pemantauan instrumental Gunung Ile Lewotolok terkini, aktivitas vulkanik masih tinggi sehingga direkomendasikan untuk dilakukan perubahan atau perluasan jarak rekomendasi terutama pada sektor barat,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Selasa (14/5/2024).

Perluasan jarak rekomendasi yang dimaksud yakni masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan, serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral barat sejauh tiga km dari pusat aktivitas gunung.  

BACA JUGA : Gunung Ili Lewotolok NTT Dua Kali Erupsi Pagi Ini, Warga Diminta Waspada

Selain itu masyarakat harus mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dari bagian barat puncak atau kawah gunung. Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi tersebut setelah melakukan evaluasi dari hasil pengamatan visual.

Berdasarkan pengamatan visual, teramati aliran lava mengalir ke sektor barat sejak tanggal 11 Mei 2024 dengan jarak 400 meter dari bibir kawah. Aliran lava itu pun mengalami perluasan jarak pada tanggal 12 Mei 2024 sejauh 1.200 meter dari bibir kawah.

“Tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau Siaga,” ujar Muhammad Wafid.

Ia mengatakan hingga saat ini erupsi eksplosif yang terjadi sering diikuti dengan lontaran lava (pijar) dengan jangkauan hingga mencapai jarak lebih kurang 500 meter dari pusat erupsi. Aliran lava ke arah tenggara terjauh masih pada jarak lebih kurang 1,8 km serta 600 meter ke arah selatan dan tidak mengalami perubahan jarak hingga saat ini.

Badan Geologi masih merekomendasikan masyarakat Desa Jontona dan Desa Todonara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km dari pusat aktivitas gunung.

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dari bagian selatan dan tenggara puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.

Selanjutnya Badan Geologi memberikan rekomendasi juga agar masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung.

“Dan masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *