Sport

Atasi Kemungkinan Gagal Panen di Musim Kemarau, Ini yang Dilakukan Oleh DKPP Bantul

×

Atasi Kemungkinan Gagal Panen di Musim Kemarau, Ini yang Dilakukan Oleh DKPP Bantul

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, BANTUL—Berbagai upaya mulai dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul untuk mengantisipasi kemungkinan gagal panen di wilayahnya pada musim kemarau kali ini.

Selain mengoptimalkan penanaman tanaman pangan selain padi, DKPP juga memaksimalkan penyaluran air ke lahan pertanian.

Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo mengungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mendapatkan informasi dari BMKG terkait dengan datangnya musim kemarau yang diprediksi datang pada pertengahan Juni 2024.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, DKPP kemudian melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kemungkinan gagal panen padi akibat ancaman musim kemarau. Salah satunya adalah dengan meminta kepada petani untuk lebih mengoptimalkan penanaman tanaman pangan selain padi, seperti jagung dan kedelai.

“Selain itu, kami juga akan mengoptimalkan penyaluran air melalui pompa-pompa di lahan pertanian. Saat ini kan, sudah ada 2.000 pompa yang bisa dioptimalkan untuk menyalurkan air ke lahan pertanian yang ada di Bantul. Kami juga ada kegiatan pembuatan sumur dangkal untuk menyuplai air ke lahan petani,” kata Joko, Senin (13/5/2024).

BACA JUGA: Kemarau Basah, BPBD DIY Minta Warga Bikin Sumur Resapan

Menurut Joko, mendekati musim kemarau, pihaknya kini juga telah melakukan kegiatan pembersihan saluran jaringan irigasi tersier. Pembersihan ini diharapkan mampu memperlancar suplay air ke lahan pertanian di Bantul.

“Tentunya, harapannya nantinya air bisa lancar mengalir ke lahan pertanian,” terang Joko.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Arifin Hartanto mengatakan, jika pada 2023 lalu ada sembilan jaringan irigasi tersier yang dilakukan rehabilitasi. Sementara pada 2024, pihaknya telah merencanakan ada sebanyak 5 unit penambahan sarana dan prasarana lewat program Rehabilitasi Jaringan Irigrasi Tersier (RJIT). Selain itu, akan ada pembuatan 11 unit sumur dangkal yang anggarannya berdasarkan Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Sedangkan untuk RJIT dari provinsi ada sebanyak 6 unit dan 1 sumur dangkal dari pokir. Selain itu ada irigasi perpompaan sebanyak 2 lokasi yakni di Kapanewon Pajangan dan Kapanewon Bantul,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *