Sport

Alokasi Pupuk Subsidi Kulonprogo Naik, Akses Petani Dipastikan Lebih Mudah

×

Alokasi Pupuk Subsidi Kulonprogo Naik, Akses Petani Dipastikan Lebih Mudah

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, KULONPROGO—Alokasi pupuk subsidi untuk petani di Bumi Binangun ditingkatkan sebanyak dua kali lipat dari jatah 2023 lalu. Kenaikan jumlah pupuk subsidi ini juga akan diikuti perubahan sistem tebus oleh petani yang dijanjikan lebih mudah agar daya serapnya lebih tinggi dari sebelumnya.

Pupuk subsidi yang dialokasikan 2024 ini di Kulonprogo terdiri dari urea dengan total 8.801 ton, lalu NPK sebanyak 9.028 ton, dan NPK khusus terdapat 75 ton. Sementara serapan pada 2023 lalu untuk urea subsidi hanya 55% dan NPK terserap sebanyak 67%.

Alokasi subsidi pupuk untuk petani itu oleh Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo telah dibagi ke tiap kapanewon.  Dalam sistem penebusan pupuk oleh petani menggunakan sistem yang berbeda dari 2023 silam.

Kepala DPP Kulonprogo Drajat Purbadi pada Jumat (10/5/2024) menjelaskan perubahan sistem penebusan pupuk itu dilakukan secara nasional. Kementerian Pertanian sendiri yang mengganti sistem penebusan itu agar petani maksimal menyerap pupuk subsidi ini.

Drajat menerangkan jika penebusan pupuk sebelumnya dibagi per petani melalui kartu tani. Maka penebusan pupuk subsidi tahun ini dilakukan oleh kelompok tani.

Penebusan pupuk subsidi oleh kelompok tani itu dinilai efektif karena selama ini data kebutuhan pupuk itu diambil dari seluruh kelompok tani. Melalui petugas penyuluh pertanian, kelompok tani menyampaikan kebutuhan pupuk selama setahun penuh yang kemudian diolah Kementerian Pertanian agar dipenuhi.

BACA JUGA: Desentralisasi Sampah, Pemda DIY: Hanya 11 Kalurahan yang Siap Kelola Mandiri

Jika penebusan dilakukan oleh petani langsung, jelas Drajat, berdasarkan pengalaman pada 2023 terdapat petani yang kekurangan pupuk karena jatahnya dibagi rata sedangkan luas lahan yang digarap berbeda-beda.

“Kalau kemarin itu ada petani yang tidak menebus pupuk bahkan, sedangkan ada petani lain yang kekurangan pupuk karena jumlah alokasinya dibatasi per petani. Sistem sekarang berbeda, jadi semoga tidak ada petani yang teriak kekurangan pupuk lagi,” katanya.

Sedangkan Ketua Tim Kerja Pengembangan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan DPP Kulonprogo, Kirmi menjelaskan pihaknya sudah koordinasi dengan kelompok tani terkait perubahan sistem penebusan pupuk ini. Sosialisasi sedang dilakukan agar kelompok tani aktif dan adil dalam penebusan pupuk itu.

Peran kelompok tani, jelas Kirmi, akan ditingkatkan lagi dalam penebusan pupuk ini. “Kami juga menerima pendampingan jika ada kelompok tani yang kebingungan dalam penebusan ini, sehingga tidak ada lagi yang kekurangan pupuk dan daya serapnya tinggi,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *