Cerp-lechapus.net, PADANG—Warga yang tingga di banytaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi, Sumatera Barat, diminta untuk mewaspadai potensi banjir bandang susulan. Imbauan itu disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Pada saat musim hujan atau intensitas hujan tinggi, area sekitar sungai yang berhulu di Gunung Marapi masih berpotensi terjadi banjir bandang susulan,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Kepala PVMBG terkait hasil penyelidikan pendahuluan gerakan tanah di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi mengantisipasi banjir bandang susulan, salah satunya melalui operasi teknologi modifikasi cuaca atau TMC.
Rekayasa cuaca tersebut diharapkan mampu memindahkan bibit-bibit awan hujan dari lokasi terdampak bencana ke laut lepas.
Dalam laporan yang disampaikan PVMBG diketahui tipe gerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Agam maupun di Kabupaten Tanah Datar adalah aliran bahan rombakan, atau banjir bandang yang dipengaruhi material pascaerupsi Gunung Marapi.
BACA JUGA: Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Jadi 67 Orang
BACA JUGA: Alat Peringatan Dini Banjir Bandang Bakal Dipasang di Tujuh Aliran Sungai Marapi
Menyikapi adanya potensi banjir badang susulan dan gerakan tanah, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya, pertama, instansi itu menyarankan agar masyarakat yang masih bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi segera mengungsi ke lokasi yang jauh lebih aman.
PVMBG menyarankan agar dilakukan pemantauan perkembangan aliran bahan rombakan untuk mengetahui kondisi terkini, khususnya pada area sungai yang berhulu dari Gunung Marapi.
Selanjutnya, apabila terjadi perkembangan aliran bahan rombakan susulan pada jalur alur sungai, masyarakat diminta segera menjauh dari lokasi gerakan tanah atau alur sungai.
Kemudian, kata Hendra, PVMBG juga menyarankan agar segera dibangun sabo dam yang berfungsi sebagai pengendali aliran sungai yang berhulu dari gunung api tersebut.
“Termasuk juga memperbaiki dan memperbesar gorong-gorong sungai, normalisasi sungai serta perbaikan keairan terutama di bagian hulu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara