Cerp-lechapus.net, JAKARTA—Saat menstruasi, area kemaluan perempuan menjadi lebih lembap sehingga dapat memicu penyebaran bakteri hingga infeksi.
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Ardiansjah Dara Shahruddin mengatakan ada beberapa penyebab infeksi ringan pada kemaluan wanita, salah satunya menstruasi. “Saat menstruasi itu, pH di dalam vagina mencapai 7,4 atau basa. Sedangkan suasana di dalam vagina normalnya adalah sedikit asam dengan pH di bawah 7 untuk bisa membunuh kuman-kuman. Tapi tidak boleh pula terlalu asam agar tidak menyebabkan lecet atau luka,” jelasnya dalam Media Gathering Betadine Feminine Hygiene, Selasa (28/5/2024).
Bagi wanita menstruasi, selain kondisi yang basa, terkadang juga sering lupa menjaga kebersihan dengan mengganti pembalut. Hal ini bisa menimbulkan gesekan dan menyebabkan luka pada area vagina. “Kalau sering lupa ganti pembalut, itu membuat suasana vaginanya berubah menjadi basa karena darah menstruasi, karena itu gampang menjadi iritasi,” jelasnya.
Baca Juga
Haid Saat Mendaki Gunung, Begini Tips Menjaga Kebersiahan saat Menstruasi
Peneliti Ungkap 40% Wanita Berisiko Alami Depresi Jelang Menopause
Tujuh Jenis Makanan Ini Ampuh Mencegah Nyeri Haid
Untuk itu, wanita perlu menggunakan antiseptik khusus saat mentruasi, alih-alih menggunakan sabun mandi biasa. Selain untuk menjaga kebersihan juga untuk menjaga pH dalam vagina tetap aman. “Antiseptik yang digunakan tentunya jangan sampai membunuh kuman normal di vagina itu,” ia menambahkan. Oleh karena itu harus diperhatikan ketika mencari larutan pembersih atau larutan antiseptik untuk daerah genital, yaitu dengan antiseptik yang mengandung povidone iodine. dr. Dara menyebutkan, antiseptik yang mengandung povidone iodine bisa berfungsi untuk membunuh bakteri dan mencegah infeksi. Pada larutan khusus untuk membersihkan bagian kewanitaan, bisa menjaga pH tetap seimbang.
“Namun perhatikan penggunaannya, jangan terlalu lama dan sering. Larutan antiseptik bisa digunakan saat terasa gatal dan dalam beberapa hari saja. Apabila gatal dan gejala kelainan keputihan berlanjut, segera hubungi dokter kandungan,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com