Sport

Respons Sultan Jogja Terkait Pembangunan ITF Bawuran Bantul Mandek

×

Respons Sultan Jogja Terkait Pembangunan ITF Bawuran Bantul Mandek

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan Jogja memproyeksikan Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran yang berlokasi di Bantul bakal jadi tempat pengolahan sampah seluruh DIY ke depannya. Menurutnya, jika operasional Bawuran ke depan jadi bukan tidak mungkin kapasitasnya bisa mengolah semua sampah di wilayah DIY. 

“Karena tanah di sana luas harapan saya tidak hanya Bantul sama Kota Jogja saja, siapa tahu nanti Sleman bisa juga ke sana, Kulonprogo dan Gunungkidul juga bisa ke sana,” kata Sultan, Senin (8/7/2024). 

BACA JUGA : ITF Bawuran Pleret Terancam Mangkrak, Tak Ada Progres Pembangunan

Sultan mengakui bahwa sekarang pembangunan ITF Bawuran tengah macet lantaran keterbatasan biaya. Hal itu dimakluminya lantaran pembangunan belum memasuki tahap kedua. Menurut informasi yang diperolehnya tahun ini pembangunan tahap kedua UTF Bawuran akan segera dilaksanakan agar bisa dioperasionalkan. 

“Anggarannya kan tidak bisa satu tahap harus dua tahap, nanti kan dimulai dan kami sudah sepakat untuk pelaksanaan itu,” ujarnya. 

Sultan menjelaskan, sampah yang dibuang ke ITF Bawuran nantinya tidak sekadar dipindahkan saja melainkan juga diolah jadi bahan baku industri. Beberapa waktu lalu dirinya juga sudah melihat mesin pengolahan sampah yang didatangkan Pemkab Bantul. Ia yakin lokasi itu bisa menjadi salah satu pusat industri pengolahan sampah di DIY.

“Nanti itu sampahnya jadi produk industri, bisa jadi alat mebel dan yang lain. Bukan hanya buat pupuk itu hanya 20 persen 80 persen bahan baku industri dari sampah,” terangnya. 

Sebelumnya pantauan Cerp-lechapus.net di lokasi, Kamis (4/7/2024), tak ada aktivitas pembangunan. Hanya ada dua pekerja yang berjaga di kawasan tersebut. Sementara, beberapa alat dan mesin pengolah sampah untuk digunakan di ITF Bawuran, Bantul, yang telah diserahkan sejak Jumat (17/5/2024), dibiarkan terbengkalai di lokasi pembangunan ITF Bawuran. Alat tersebut, hanya ditutup spanduk saat hujan. Sementara bangunan ITF, Bawuran sejauh ini masih berwujud pondasi dan rangka. Dan, belum ada penutup.

Bukan Mangkrak

Sekda DIY Beny Suharsono mengklaim bahwa pembangunan ITF Bawuran tidak mangkrak. Pengelola hanya menunggu kucuran dana dari investor yang dalam tahap kedua mendatang turun dan segera dibangun kembali. Beny memastikan bahwa pembangunan pabrik pengolahan sampah sebesar Bawuran tentu butuh waktu panjang, sehingga butuh bantuan investor. 

“Nantinya juga diolah tidak hanya sampah di sana tapi bahan baku industri. Nanti skala besar di sana satu olah sampah satu lagi mengolah hasil sampah,” katanya. 

Beny juga memastikan bahwa kerja sama antara Pemkot Jogja dengan Pemkab Bantul tetap berjalan meskipun ITF Bawuran pembangunannya tengah terhenti. Beberapa investor, kata dia sudah ada yang datang ke Pemda DIY untuk menanamkan modalnya ke lokasi pengolahan sampah yang ada di Bantul tersebut. 

“Tidak batal, sudah ada juga investor yang masuk ada dari Amerika dan sudah datang ke Kepatihan,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *