JOGJA—Balai Pengelola Kawasan Sumbu Filosofi (BPKSF) telah merampungkan workshop peningkatan kapasitas SDM Pokjanis, Rabu (17/7/2024).
Dalam agenda yang diselenggarakan selama dua hari itu peserta telah menghasilkan gagasan sejumlah program yang nantinya akan digelar di kawasan Sumbu Filosofi.
Kepala Seksi Edukasi, Humas dan Monitoring Evaluasi BPKSF Budi Supardi mengapresiasi keikutsertaan peserta yang berasal dari pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan Karang Taruna di seputaran kawasan Sumbu Filosofi tersebut. Mereka telah mengikuti rangkaian acara sejak gelaran sarasehan sampai dengan workshop.
“Program yang dihasilkan pada hari ini nanti akan kami tindaklanjuti ke depan dan didiskusikan kembali dengan Pokjanis,” katanya, Rabu.
Dalam workshop itu, peserta yang berjumlah puluhan tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok untuk kemudian merumuskan program berdasarkan tiga klaster yakni sufi ekonomi, kendali dan budaya.
Setelahnya program yang disusun dipresentasikan untuk kemudian mendapat masukan dari fasilitator.
Fasilitator workshop Transpiosa Riomandha menyebut semua program yang digagas peserta sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Hanya saja mereka masih perlu memoles berbagai kegiatan yang nantinya akan digelar di Sumbu Filosofi sehingga roh nilai yang diusung bisa tersampaikan.
“Misalnya ketika menggelar event apakah itu sudah merespons narasi soal roh Sumbu Filosofi tentang Sangkan Paraning Dumadi,” katanya.
BACA JUGA: Korban Penganiayaan di Turi Jelaskan Detail Kejadian, Bukan Masalah Antar Suporter Hanya Komunitas Kecil
Dia menambahkan, Pokjanis harus mampu memilah mana kegiatan dan program yang sifatnya peningkatan kapasitas, harian atau yang lain untuk diimplementasikan di Sumbu Filosofi. Misalnya saja di bidang transportasi, sosial ekonomi atau budaya mesti sudah dirincikan secara detail.
“Pokjanis ini kan salah satu tugasnya adalah mempromosikan Sumbu Filosofi. Maka, program turunan dalam mempromosikan itu apa yang harus dilakukan sehingga bisa menjawab banyak hal baik itu soal pelestarian, pengembangkan dan pengelolaannya,” kata dia.
Ganang Iwan Surya Yudha salah satu peserta dari kelompok sufi budaya menjelaskan, pihaknya merancang agar Sumbu Filosofi ke depannya terdapat event budaya rutin yang diselenggarakan.
Event tersebut bisa diselenggarakan dalam setiap bulan, enam bulan atau per satu tahun untuk mempromosikan Sumbu Filosofi.
“Dalam event budaya ini sufi yang lain juga pasti dilibatkan. Misalnya dari segi ekonomi nanti akan mengangkat UMKM sekitar. Juga bisa mengendalikan dan mengembangkan nilai yang ada di Sumbu Filosofi itu sendiri. Jadi bentuknya sinergi semua pihak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News