Cerp-lechapus.net, UMBULHARJO—Puluhan pedagang Teras Malioboro 2 bertemu dengan jajaran Pemkot Jogja di Balai Kota, Senin (3/8/2024). Pertemuan kali ini menjadi momentum untuk menyampaikan aspirasi pedagang kepada Pemkot Jogja.
Salah satu yang menjadi keluhan pedagang adalah adanya lapak siluman. Salah satu pedagang Teras Malioboro 2 yang juga pengurus Paguyuban Koperasi Tri Dharma Upik Supriyati menuturkan pemilik lapak tak bisa berjualan lantaran lapak digunakan oleh orang lain yang tak terdaftar sebelumnya. Adapun pedagang yang tercatat secara legal di Teras Malioboro 2 mencapai 1.041 pedagang.
BACA JUGA : Berdagang di Malioboro, 32 PKL Ditertibkan Satpol PP
“Dari pihak Pansus Relokasi PKL Malioboro (DPRD Kota Jogja) sudah menyampaikan rekomendasi terkait data-data pedagang TM 2 yang sudah disepakati adanya lapak siluman sebanyak 16 lapak,” kata Upik saat menyampaikan aspirasinya di hadapan jajaran Pemkot Jogja, Senin (3/8/2024).
Upik menyebut dia minta kejelasan. Rekomendasi dari Pansus Relokasi PKL Malioboro oleh DPRD Kota Jogja itu apakah nantinya akan ditindaklanjuti atau tidak. Jangan sampai rekomendasi hanya menjadi sia-sia tanpa adanya tindak lanjut. Upik mengaku selama ini anggotanya merasa resah.
“Kasihan dari paguyuban yang lain ada yang 1 lapak untuk 2 orang,” katanya.
Dia meminta adanya kesepakatan politik dengan Pemkot Jogja. Upik tak mau usaha komunikasi dua arah ini hanya hilang begitu saja.
“Ke depan tidak ada lagi huru-hara karena anggota di bawah sudah resah dengan adanya validasi sembunyi-sembunyi dan sosialisasi sembunyi-sembunyi,” ungkapnya.
Tidak Menambah
Menanggapi hal itu, Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto memastikan tak ada penambahan personel pedagang Teras Malioboro 2. Dia menyebut pihaknya hanya akan melayani pedagang yang tercatat secara legal formil.
“Hanya membawa 1.041, tidak ditambah,” tegas Sugeng.
BACA JUGA : Respons Sultan Jogja Terkait Ricuh Pedagang Teras Malioboro 2: Sejak Awal Kami Sudah Sampaikan, di Lokasi Itu Hanya 2 Tahun!
Sugeng menuturkan aspirasi dari pedagang ini dia catat dengan seksama. Selanjutnya, akan kembali dibahas dan dikomunikasikan dengan jajaran Pemprov DIY. Dia mengatakan apa yang terjadi hari ini merupakan hasil dari komunikasi dari 2 tahun lalu saat pedagang pertama kali direlokasi ke shelter yang saat ini mereka tempati.
Sugeng memastikan tujuan dari relokasi ini adalah untuk menempatkan pedagang Teras Malioboro 2 di lokasi baru yang lebih terkondisi. “Akan ditempatkan di lokasi yang terkondisi dengan kebijakan yang lebih mutlak,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News