Cerp-lechapus.net, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat capaian okupansi hotel DIY pada Juli 2024 rata-rata 55%. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo mengatakan terjadi penurunan dibandingkan Juni 2024.
“Faktornya setelah tanggal 15 Juli sekolah-sekolah sudah masuk,” ucapnya, Jumat (2/8/2024).
Reservasi untuk Agustus 2024 menurutnya rata-rata di 25%. PHRI DIY berharap ada lonjakan okupansi bulan ini.
Ia menjelaskan pola wisatawan menginap di DIY belum berubah, yakni datang tanpa reservasi terlebih dahulu. “Polanya yaitu tanpa reservasi tapi langsung datang ke hotel,” kata Deddy.
Sedangkan, berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Juni 2024 yakni 60,57% turun 1,32 poin secara bulanan atau (month-to-month/mtm) dari Mei 2024 sebesar 61,89%.
Posisi ini juga lebih rendah dari Juni 2023 sebesar 65,64% atau turun 5,07 poin secara tahunan atau (year-on-year/yoy).
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menjelaskan untuk hotel nonbintang Juni 2024 mencapai 26,46% atau turun 0,54 poin secara mtm dari Mei 2024 sebesar 27%. Namun secara yoy naik 0,19 poin dari 26,27%.
BACA JUGA: Pedagang Teras Malioboro 2 Kembali Unjuk Rasa, Kini Dilakukan Kepatihan
Kemudian rata-rata lama menginap di hotel bintang Juni 2024 adalah 1,5 malam turun 0,02 malam dari Mei 2024 yang mencapai 1,52 malam.
Rata-rata lama menginap terlama hotel bintang terjadi pada hotel bintang 5, di mana rata-rata lama menginap tamu sebesar 1,7 malam. “Terendah kelas bintang 1 dengan rata-rata 1,33 malam,” kata Herum.
Sedangkan untuk hotel nonbintang rata-rata lama menginap tamu naik 0,01 malam dari 1,16 malam per tamu menjadi 1,17 malam.
Jika dilihat dari klasifikasi kamar rata-rata menginap tamu paling lama hotel non bintang klasifikasi kamar lebih dari 40 yakni 1,27 malam dan terkecil klasifikasi 10-24 kamar rata-rata 1,13 malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News