PACITAN—Kehadiran Museum Song Terus dianggap menambah keberagaman pariwisata di Pacitan, Jawa Timur. Dengan begitu, pilihan wisata di Pacitan kini tak hanya wisata alam yang bersifat rekreatif, melainkan juga fokus pada aspek edukatif.
Hal itu terungkap dalam acara Gala Dinner Temu Publik Vol. 2 pada Kamis (25/7/2024) di Museum Song Terus. Kegiatan tersebut diikuti sejumlah pelaku bisnis pariwisata dari Pacitan, Solo, dan Gunungkidul.
Peserta Gala Dinner Temu Publik Vol. 2 menyaksikan film pada sesi tur di Museum Song Terus, Kamis (26/7/2024).
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, Rahmad Adi Mandego dalam sambutannya menerangkan bahwa kehadiran Museum Song Terus semakin mewarnai pariwisata di Kabupaten Pacitan.
“Museum Song Terus bisa menjadi opsi bagi teman-teman [pelaku wisata] sekalian untuk memberi pilihan wisata untuk para tamunya. Jadi ke Pacitan itu nggak melulu ke goa dan pantai. Sekarang ada opsi-opsi baru, salah satunya Museum Song Terus sebagai museum edukatif di Pacitan,” terang Rahmad di Museum Song Terus, Kamis malam.
Ia menyambut baik acara Temu Publik Vol. 2 sebagai ajang menggaet kerjasama antar-sesama pelaku wisata. Ke depannya, ia berharap setelah ini segera ada hasil positif dari jejaring yang terjalin.
Perwakilan dari Indonesian Heritage Agency (IHA)/Museum dan Cagar Budaya (MCB), Rizki Ayu Ramadhana dalam paparannya menerangkan bahwa Museum Song Terus sebagai salah satu museum yang dikelola IHA saat ini tengah membuka kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para pelaku bisnis pariwisata.
“Misi kami bagaimana caranya bisa menjadikan museum dan cagar budaya yang kurang inklusif, menjadi bisa lebih inklusif lagi untuk dikenal publik. Salah satunya Museum Song Terus yang sudah resmi bisa bekerjasama dengan para pelaku wisata,” terang Rizki.
Sementara itu, Hasto Hidayatullah dari ASITA Jawa Timur mengapresiasi berbagai fasilitas yang ada di Museum Song Terus, mulai dari ruang pamer hingga ruang publik yang bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak.
“Soal fasilitas, Museum Song Terus sangat berpeluang untuk dikembangkan bersama agensi travel dan pelaku bisnis wisata lainnya,” kata Hasto.
Penanggung Jawab Unit Museum Song Terus Albertus Nikko Suko Dwiyanto menerangkan museum ini tidak hanya bisa digunakan untuk kunjungan ke ruang pamer saja, tapi juga ruang terbuka, ampiteater, dan auditorium. “Berbagai fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, komunitas, dan para pelaku wisata,” kata Nikko.
Museum Song Terus merupakan sebuah museum edukatif yang baru dibuka untuk umum sejak Oktober 2022. Museum ini berfokus pada perjalanan manusia, kebudayaan, dan lingkungan alam di Gunung Sewu sejak zaman prasejarah.
Saat ini, Museum Song Terus masih menerapkan harga tiket masuk (HTM) gratis bagi seluruh pengunjung. Adapun, mulai bulan Agustus mendatang, pengelola museum akan menerapkan tiket berbayar yang akan segera diumumkan besarannya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News