Sport

Mitigasi Kenakalan Remaja di Magelang Jadi Tanggung Jawab Bersama

×

Mitigasi Kenakalan Remaja di Magelang Jadi Tanggung Jawab Bersama

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, MAGELANG—Mitigasi kenakalan remaja di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang merupakan tanggung jawab bersama. Salah satu pemicu kenakalan remaja adalah menggunaan media sosial yang tidak diiringi dengan pendampingan dan kasih sayang keluarga.

Hal itu disampaikan President Lions Club Magelang Taruna, ES Murtiwi Arif dalam kegiatan Magelang Discussion Club (MDC) dengan tema Membangun Akhlaqul Karimah, Mengatasi Kenakalan Remaja di Wilayah Magelang di aula Perpustakaan Kota Magelang, Sabtu (3/8/2024).

“Karakteristik remaja adalah masa-masa di mana mereka ingin mendapatkan aktualisasi atau pengakuan dari semua orang. Salah sedikit saja memaknai aktualisasi diri ini bisa membuat masalah yang besar, salah satunya adalah kenakalan remaja,” kata Murtiwi Arif.

Perempuan yang juga notaris tersebut menuturkan saat ini semua elemen masyarakat bersama pemerintah perlu berkolaborasi dan bersinergi untuk mengarahkan karakteristik remaja ke arah yang positif.

Semua pihak diajak ikut mengarahkan kalangan remaja yang sedang dalam fase pencarian jati diri, agar menuju ke arah hal-hal yang lebih positif, seperti memperbanyak sarana olahraga, meningkatkan edukasi vokasional, khususnya terkait minat dan bakat dari remaja tersebut.

“Kalau mereka sibuk dengan hal-hal positif, tentunya akan terhindar dari kegiatan negatif. Bekali penggunaan media sosial secara bijak, dan wadahi kepentingan mereka untuk berkreasi dan berprestasi sehingga ini menjadi jalur yang tepat mencegah aksi-aksi negatif kaum remaja,” katanya.

Dari segi psikologi remaja, ia menyebut dampak dari keluarga yang tidak memberikan kasih sayang secara penuh kepada anaknya, akan membuat sang anak kesulitan mendapatkan pengakuan jati diri.

“Kalau kita ngomongin anak-anak tidak bisa lepas dari keluarga. Jadi sangat penting, anak-anak kita mendapatkan apeksi secara penuh dari orangtua, sehingga perasaan empati akan lebih menonjol dibanding dengan emosionalnya,” sebut Murtiwi.

Menurutnya, jika anak tumbuh dan berkembang dari keluarga yang kurang harmonis dalam komunikasinya dengan keluarga, akan memiliki kepribadian anti sosial dan minim empati.

“Kemudian pengaruh lainnya adalah konformitas yaitu pengaruh sosial di mana anak mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial di lingkungan ia bergaul,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Imam Baihaqi mengatakan kenakalan remaja bisa dicegah dari semua sisi dan lini, termasuk melalui diskusi interaktif MDC yang digagas ICMI Orda Magelang serta melibatkan para siswa di Magelang ini.

“Kami mengapresiasi kegiatan diskusi semacam ini. Kami berharap, dengan adanya pembekalan dan pengetahuan lewat diskusi ini, kenakalan remaja yang dipengaruhi banyak hal itu, bisa dicegah di Kota Magelang,” katanya.

Diskusi tersebut melibatkan sejumlah stakeholders terkait. Di akhir acara ada testimoni dari mantan anak punk dan pelaku klitih yang sudah berubah menjadi baik. Bahkan, kini dia berhasil menjadi seorang advokat muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *