Sport

Mahasiswa Asing Terpukau Proses Sekolah Sungai di Kali Code

×

Mahasiswa Asing Terpukau Proses Sekolah Sungai di Kali Code

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, JOGJA—Sejumlah mahasiswa asing menyusuri permukiman yang berada di bantaran Kali Code di Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Jogja. Mereka belajar dalam program Sekolah Sungai yang dikembangkan oleh masyarakat setempat.

Pengelola Sekolah Sungai Cokrodiningratan, Harris Syarif Usman, menjelaskan Sekolah Sungai yang diluncurkan sejak 2015 semakin diminati banyak kalangan. Bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara, salah satunya mahasiswa dari Monash University dan University Of Queensland, beberapa waktu lalu.

“Mereka tertarik untuk melihat dari dekat apa itu sekolah sungai sekaligus ingin menggali informasi terkait Kali Code yang cukup melegenda di Kota Jogja bahkan nasional dan luar negeri. Warga yang bermukim di bantaran Kali Code senantiasa harus selalu waspada, karena hulu Sungai Code ada di lereng Gunung Merapi yang selalu aktif,” ujarnya, Senin (8/7/2024).

BACA JUGA: Ekskavasi Rampung, Lokasi Arca Ganesha di Mlati Dipastikan Bukan Situs

Cerita tentang Kali Code ini cukup beragam sehingga menambah ketertarikan mereka untuk belajar tentang berbagai hal, terutama terkait aspek lingkungan hidup seperti ekosistem sungainya, pengelolaan sampah dan limbah, sanitasi, permukimannya, mata air, flora faunanya, mitigasi bencana, memanen air hujan dan sebagainya.

Pada Jumat (28/6/2024), sebanyak 20 mahasiswa dari Monash University, Australia, dan Minggu (30/6) Juni sebanyak 70 Mahasiswa dari University Of Queensland, Australia, mengikuti kegiatan sekolah sungai secara out door.

Dengan dipandu oleh beberapa aktivis Kali Code, para peserta mengikuti pembelajaran Sekolah Sungai dengan kegiatan Jelajah Kampung Code dan Susur Sungai. “Banyak hal yang mereka pelajari terkait asal usul kampung, Keistimewaan Jogja, tata kelola air bersih, permukiman, sanitasi dan IPAL komunal, bank sampah, kampung proklim, kampung wisata, serta budaya,” katanya.

Berbagai pembelajaran ini membuat mereka kagum dengan kehidupan masyarakat Code yang guyub rukun dan ramah. “Bahkan ada di antara mereka yang tertarik dengan budaya seperti Merti Kali Code dengan pemberian pusaka tombak Kyai Ranumurti dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat serta Bergada Pasembaja yang selalu menyambut kedatangan tamu yang datang ke Kali Code,” katanya. (***)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *