Cerp-lechapus.net, BANTUL–Pemerintah kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul melakukan intervensi terhadap sekitar 30 anak yang terindikasi stunting.
Lurah Trirenggo, Ernawati Kusumaningsih menyampaikan pihaknya melakukan intervensi penanganan stunting dengan melakukan penimbangan pada bayi dan pemberian makanan tambahan bagi bayi yang terindikasi stunting. Dia menuturkan intervensi tersebut dilakukan sesuai arahan dari Pemkab Bantul dalam upaya penanganan stunting.
“Kami ada penimbangan [bayi] sebulan sekali. Ada pemberian gizi tambahan untuk anak stunting,” ujarnya, Senin (24/6/2024).
Dia menyampaikan saat ini ada sekitar 30 anak stunting di Kalurahan Trirenggo. Dia menilai di Trirenggo anak stunting disebabkan karena banyak faktor, antara lain ibu hamil dengan berat badan yang kurang.
Sementara Panewu Anom Kapanewon Bantul, Galuh Hajeng Fitria menyampaikan intervensi tersebut dilakukan sebagai amanat dari Kemendagri serta Bupati Bantul tentang Intervensi Serentak Stunting.
BACA JUGA: Prevalensi Stunting di Bantul Masih Tinggi, Dinkes Bantul Siapkan Kebijakan Ini
BACA JUGA: Tekan Angka Stunting di Bawah 14 Persen, Pemkab Bantul Gencarkan Intervensi Serentak
Dia menuturkan dalam intervensi serentak tersebut, masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) dengan kewenangannya masing-masing akan saling membantu untuk menurunkan angka stunting di Bantul.
Dia menuturkan stunting yang ada di Kapanewon Bantul disebabkan karena berbagai hal, antara lain ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK).
Dia menuturkan untuk mengatasi angka stunting, Kapanewon Bantul melakukan pelatihan bagi kader Posyandu untuk menggunakan antropometri. Dalam pelatihan tersebut, petugas puskesmas akan mendampingi kader Posyandu dalam melakukan penimbangan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul, Hermawan Setiaji menyampaikan intervensi serentak pencegahan stunting merupakan salah langkah strategis menurunkan angka stunting di Bantul. Dalam intervensi serentak dilakukan kegiatan pemeriksaan, pengukuran dan penimbangan di seluruh Posyandu secara serentak. Intervensi serentak tersebut dilakukan dengan sasaran calon pengantin, ibu hamil dan balita.
“Dalam pencegahan stunting Bantul telah memiliki tim percepatan penurunan stunting dan program pemberdayaan masyarakat pada tingkat padukuhan dengan memberikan alokasi dana sebesar Rp50 juta rupiah untuk setiap padukuhan yang salah satu fokusnya ditujukan pada penuntasan dan pencegahan stunting,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News