Sport

Evaluasi PPDB 2024 di Bantul, Hari Pertama Sempat Mati Listrik

×

Evaluasi PPDB 2024 di Bantul, Hari Pertama Sempat Mati Listrik

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, BANTUL—Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP untuk jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua dan prestasi di sejumlah sekolah di Bantul berjalan lancar.

Meskipun, pada hari pertama, Senin (24/6/2024) sempat terjadi pemadaman listrik pada pelaksanaan PPDB yang digelar online tersebut.

Wakil Ketua II PPDB SMPN 2 Bantul, Sunardi mengatakan pada pelaksanaan PPDB hari pertama sempat ada kendala pada listrik. Sebab, ada pemadaman listrik yang membuat pihak SMPN2 Bantul akhirnya harus menghidupkan genset.

“Setelah genset hidup tidak ada kendala lagi. Kemarin, memang cukup banyak yang datang kesini. Bahkan sampai sore jam 3. Untuk hari ini sudah tidak terlalu banyak,” katanya ditemui Selasa (25/6/2024).

Sementara terkait dengan verifikasi untuk jalur afirmasi dan perpindahan orang tua, Sunardi menyatakan semua dilakukan oleh Disdikpora Bantul, termasuk mengaktifkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Pada hari pertama dan kedua, kata Sunardi ada beberapa orang tua yang datang dan data DTKS masih belum hidup, oleh pihak sekolah langsung diminta ke Kantor Disdikpora Bantul.

“Kecuali mereka bisa menunjukkan bukti mereka punya KIS (Kartu Indonesia Sehat). Kalau enggak punya, kami minta ke Kantor Disdikpora agar dihidupkan. Jika punya, nanti verifikator yang akan menghidupkan,” imbuhnya.

Terkait dengan verifikasi berkas untuk jalur perpindahan tugas orang tua, Sunardi mengungkapkan, semua diserahkan kepada Disdikpora Bantul. Pihak sekolah hanya akan melayani jika telah ada surat rekomendasi dari Disdikpora Bantul. “Jadi jika punya surat rekomendasi dari dinas, maka akan kami layani,” ucapnya.

Menurut Sunardi, pada PPDB 2024, SMP N 2 Bantul memiliki kuota sebanyak 192 siswa. Dari jumlah tersebut, untuk jalur prestasi ada 48 siswa, afirmasi sebanyak 29 siswa, dan jalur perpindahan tugas orang tua sebanyak 10 siswa. Sementara sisanya lewat jalur zonasi. “Saat ini, untuk jalur perpindahan orang tua sudah ada 8 yang masuk,” katanya.

Kepala Disdikpora Bantul Nugroho Eko Setyanto mengungkapkan terkait dengan kejadian listrik padam, pihaknya sejatinya telah melakukan antisipasi.

Disdikpora Bantul telah mengirimkan surat ke PLN agar tidak dilakukan pemadaman saat berlangsungnya PPDBD. “Tetapi mungkin itu urgen ya. Tapi, sejauh ini kan memang tidak ada kendala juga,” ucap Nugroho.

BACA JUGA: PPDB SD/SMP 2024: Bantul Antisipasi Kasus Kecurangan Menitip KK

Disinggung mengenai pengaktifan data DTKS, Nugroho mengungkapkan, sejatinya hal itu bisa dilakukan oleh pihak sekolah. Asal kan, siswa tersebut telah masuk dalam DTKS.

“Karena datanya kan sudah ditanam di sistem kami. Pihak sekolah sebenarnya bisa mengaktifkannya, tentunya jika masih ragu bisa meminta bukti dari yang bersangkutan berupa PIP, BLT DD dan bukti jika mereka masuk dalam DTKS,” ungkap Nugroho.

Untuk verifikasi berkas kepindahan tugas orang tua, diakui oleh Nugroho, semua dilakukan oleh dinas. Karena ada syarat yang harus dipenuhi di antaranya, bukti penetapan perwalian dari pengadilan, surat keterangan pindah tempat tinggal orang tua atau wali yang diterbitkan oleh kepala perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan surat keterangan lahir.

“Nanti kami verifikasi. Jika benar, maka kami akan beri surat rekomendasi dan bisa untuk mendaftar lewat jalur perpindahan tugas orang tua,” ucap Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *