SLEMAN—Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY memberikan penghargaan kepada Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo atas komitmennya untuk memberantas peredaran narkotika.
Penghargaan diberikan dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (26/6/2024).
Kepala BNNP DIY, Andi Fairan mengatakan Pemkab Sleman memiliki komitmen kuat dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Hal ini terlihat dari berbagai program yang dimiliki untuk mewujudkan Kabupaten Sleman Bersih dari Narkoba (Bersinar).
“Hingga saat ini sudah ada dibentuk 17 kalurahan bersinar di Sleman. selain itu, juga ada kegiatan intervensi berbasis Masyarakat [IBM] serta berbagai dukungan untuk BNNK Sleman dalam pemberantasan narkotika,” kata Andi, Rabu siang.
Menurut dia, dengan berbagai program yang dijalankan maka Bupati Sleman layak menerima penghargaan sebagai tokoh publik pengiat gerakan anti narkoba dari BNNP DIY. Selain kepada bupati, penghargaan juga diberikan kepada desa maupun intansi yang berkomitmen dalam pemberantasan narkoba. “Ini untuk memberikan motivasi agar pemberantansan terhadap narkoba terus dilakukan,” katanya.
Menurut dia, gerakan anti narkoba harus terus dijalankan. Salah satunya untuk mendukung pembangunan serta membentuk generasi yang unggul menyambut Indonesia Emas di 2045 mendatang.
“Dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, saya mengajak untuk menciptakan DIY bersih dari narkoba. Ini jadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga mengawasi anak-anak sehingga tidak terjerumus bahaya narkoba,” katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyambut baik penghargaan yang diberikan oleh BNNP DIY. Penghargaan ini menjadi motiviasi untuk terus memerangi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.
BACA JUGA: Ribuan Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online, PPATK Diminta Ungkapkan Datanya
“Saya sudah membentuk 17 kalurahan bersinar di Sleman dan ini akan terus diperluas. Selain itu, penaggulangan tidak hanya bersifat sosialisasi, tetapi juga ada program tes urine secara berkala,” katanya.
Kustini menekankan tentang bahaya narkoba karena dapat merusak masa depan generasi muda. Di sisi lain, wilayah Sleman dengan memiliki banyak kampus juga memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi sehingga upaya pencegahan harus dilakukan.
“Kalau bukan kita siapa lagi yang harus mencegahnya. Agar program dapat dimaksimalkan, maka harus ada sinergitas yang baik sehingga hasilnya juga bisa benar-benar dirasakan menuju Sleman bersinar,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News