Cerp-lechapus.net, JOGJA—Pemkot Jogja menetapkan 10 paket strategis pembangunan untuk tahun 2024. Salah satu proyek pembangunan terbesar yakni Grha Budaya di Taman Budaya Embung Giwangan, dengan anggaran sebesar Rp27 miliar.
Sepuluh paket strategis Pemkot Jogja 2024 ditetapkan melalui Keputusan Wali Kota Jogja No. 119/2024. Semua paket strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
BACA JUGA: Sidang Pelaku Pembuang Sampah Liar, PN Sleman Vonis Pelaku Bayar Denda Rp1 Juta
Daftar 10 Proyek Strategis Pemkot Jogja
Sepuluh paket strategis itu meliputi (1) pembangunan gedung Grha Budaya Taman Budaya Embung Giwangan atau tahap II, (2) pembangunan gedung instalasi bedah sentral RS Jogja, (3) pemeliharaan berkala Jalan Gedongkuning sisi Selatan dan (4) pembangunan gedung Puskesmas Pakualaman dan Kraton.
Selanjutnya, (5) pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Karangmiri, (6) pembangunan SMP N 10, (7) perluasan gedung fasilitas dan (8) pengadaan perabot layanan Perpustakaan Kota Jogja.
Kemudian proyek (9) pembangunan saluran air hujan Kelurahan Giwangan RW 13 serta (10) penataan permukiman kumuh Kelurahan Terban RT 2 RW 1.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Jogja, Agus Tri Haryono, menjelaskan sebagian besar paket strategis 2024 itu diampu Dinas PUPKP Kota Jogja, sedangkan paket lainya di bawah kewenangan dinas terkait masing-masing. “Misalnya untuk Puskesmas diampu Dinas Kesehatan Kota Jogja,” katanya, Rabu (15/5/2024).
Salah satu paket strategis yang ditangani Dinas PUPKP Kota Jogja adalah pembangunan Grha Budaya di Taman Budaya Embung Giwangan yang kini sudah tahap lelang pengadaan. Pembangunannya menggunakan pagu sekitar Rp27 miliar dari Dana Keistimewaan yang dikelola dalam APBD Kota Jogja 2024.
“Yang paling besar Graha Budaya Taman Budaya Embung Giwangan. Ini lanjutan untuk yang Taman Budaya Embung Giwangan. Sudah ada DED-nya. Desain bangunan sudah di koordinasikan dengan Dewan Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya,” terangnya.
Selain itu ada pemeliharaan berkala Jalan Gedongkuning sisi Selatan berupa pengaspalan ulang. Pekerjaan itu merupakan lanjutan dari pengaspalan ulang yang dilakukan tahun 2023 di Jalan Gedongkuning sisi utara.
Kemudian penataan permukiman kawasan kumuh di Terban yang menggunakan dana APBN dari Dana Alokasi Khusus sekitar Rp 4 miliar dan APBD sekitar Rp 8 miliar. “Penataan permukiman kawasan kumuh di Terban saat ini juga sudah mulai,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News