JOGJA—Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPAD) DIY kembali menggelar kegiatan bedah buku di RTHP Pilahan, Rejowinangun, Kotagede, Rabu (8/5/2024). Buku yang dipilih untuk menjadi pembahasan kali ini berjudul “Menyulap Sampah Menjadi Berkah”.
Buku ini membahas tentang cara yang bisa ditempuh masyarakat untuk mengubah sampah yang semula hanya bisa dibuang, menjadi bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis. Gelaran bedah buku ini mendapatkan dukungan sepenuhnya dari DPRD DIY.
BACA JUGA: Bedah Buku Bertema Religi, Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Tuhan
Anggota DPRD DIY Sinarbiyat Nujanat menuturkan tema sampai menjadi tema yang sangat relevan. Sebab, Kota Jogja hingga saat ini masih berkutat dengan persoalan sampah. Sinarbiyat mengatakan, buku ini bisa menjadi panduan bagi masyarakat untuk bisa menjadikan sampah memiliki nilai ekonomis.
Di satu sisi, masyarakat bisa ikut membantu pemerintah dalam mengurangi persoalan sampah. Di sisi lain, masyarakat juga mendapatkan keuntungan dari upaya mengelola sampah.
“Sampai hari ini belum ada solusi signifikan, menggembirakan, untuk menekan produksi sampah. Bedah buku ini menjadi tambahan literasi. Masyarakat biaa mendapatkan edukasi, informasi, bekal, agar bisa berperan aktif menyelesaikan problema sampah di Kota Jogja,” ujar Sinarbiyat, Rabu (8/5/2024).
Dia menambahkan, gelaran bedah buku ini nantinya akan menjadi kegiatan rutin setiap tahun. Bedah buku menjadi upaya untuk menaikkan minat baca masyarakat, meski sejatinya minat baca di Kota Jogja kini berada pada peringkat paling atas se-Indonesia. Sinarbiyat mengatakan, kegiatan bedah buku ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat. Sekaligus mempertahankan predikat Kota Pelajar di Kota Jogja.
“Masyarakat tidak boleh berpuas diri dan berhenti membaca. Pemerintah harus terus melalukan kegiatan bedah buku berkelanjutan, berkesinambungan agar masyarakat tidak berhenti gemar membaca buku,” imbuhnya.
Pustakawan Madya DPAD DIY Muhammad Hadi Pranoto menuturkan tema soal persoalan sampah sengaja dipilih. Sebab, dia sengaja mencari isu-isu yang dekat dengan masyarakat. Tema ini dinilai relevan dengan persoalan yang saat ini benar-benar terjadi di tengah masyarakat. Buku ini bisa menjadi sumber teori yang akan menjadi pelengkap implementasi pengelolaan sampah yang ada di Kampung Pilahan.
BACA JUGA: BEDAH BUKU DPAD DIY: Bekali Orang Tua Cara Mendidik Anak pada Era Digital
“Harapannya masyarakat tahu dasar melakukan pengelolaan sampah secara praktis itu ada teori-teorinya, ada semacam bahan yang bisa dijadikan rujukan, selain untuk meningkatkan minat baca,” ujar Hadi.
Dia menambahkan, minat masyarakat untuk mengikuti kegiatan bedah buku terbilang tinggi. Pemberian materi yang disertai sesi diskusi dan pemberian buku gratis cukup menjadi penarik bagi masyarakat untuk datang. Meskipun, Hadi mengakui sesekali dia menemui ada satu dia warga yang tak ikut.
“Antusiasnya naik turun. Kadang pesertanya banyak, kadang sampai tidak muat tempat, ada juga yang kuotanya tidak terpenuhi. Tapi secara umum baik,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News