KABUPATEN MAGELANG—Perempuan berperan penting dalam penanganan stunting serta berperan strategis dalam mengaplikasikan upaya pencegahan stunting.
Atas dasar tersebut, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Kabupaten Magelang mengajak perempuan di Kabupaten Magelang aktif dalam upaya pencegahan stunting.
Hal tersebut diungkapkan dalam kegiatan talkshow dalam rangka memperingati Hari Kartini 2024 Tingkat Kabupaten Magelang yang digelar di Pendopo Soepardi, Kota Mungkid, Jumat (3/5/2024).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Penjabat Ketua TP PKK Kabupaten Magelang, Medina Sepyo Achanto serta menghadirkan narasumber Kepala Dinas Sosial PPKB & PPPA, Bela Pinarsi, dan pasangan inspiratif, Rayndra Syahdan Mahmudin dan Ella Rizki Farihatul Maftuhah.
Kepala Dinsos PPKB & PPPA, Bela Pinarsi, dalam paparannya menyebutkan berdasarkan data BPS Kabupaten Magelang 2022, jumlah penduduk di Kabupaten Magelang sebanyak 1.319.476 jiwa dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 70,85.
Sementara angka harapan hidup tercatat 74,03 tahun, harapan lama sekolah 12,58 tahun, rata-rata lama sekolah 7,81 tahun. Pengeluaran per kapita disesuaikan sebesar Rp10.011.000.
Adapun, persentase penduduk miskin Kabupaten Magelang 2023 sebesar 10,96%, turun 0,13% dibandingkan 2022.
Sementara jumlah penduduk miskin pada 2023 sebanyak 144.490 orang, turun sekitar 850 orang dibanding tahun sebelumnya. “Kualitas kependudukan di Kabupaten Magelang menghadapi isu penting di antaranya stunting, kemiskinan, IPM dan rata-rata lama sekolah,” kata Bela Pinarsi.
Adapun, balita di Kabupaten Magelang, jumlahnya tercatat mencapai lebih dari 75.816 anak, tetapi baru 53.733 yang diukur. Hasilnya, sebanyak 8.304 bayi tergolong stunting.
“Masih ada data bayi yang belum diukur, sehingga ini menjadi bahan evaluasi bersama, sebab hasil pengukuran ini akan menjadi dasar penyusunan kebijakan penanganan stunting ke depan,” ucap dia.
BACA JUGA: Menebarkan Bibit Membaca Melalui Buku Cegah Stunting
Untuk itu, Bela Pinarsi mendorong masyarakat termasuk kalangan pria untuk lebih memperhatikan pertumbuhan anaknya. Salah satu contohnya adalah mengikuti posyandu. “Datanglah ke posyandu, gratis, bahkan ada pemberian makanan tambahan, manfaatkan fasilitasfasilitas gratis dari pemerintah seperti ini secara optimal,” katanya.
Pemberdayaan Perempuan
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Fathonah, menyebutkan talkshow menghadirkan 200 orang baik perempuan maupun laki-laki. Mereka berasal dari berbagai kalangan seperti PKK, perwakilan organisasi pemerhati gender, pasangan suami istri hingga Forum Anak Kabupaten Magelang (Fornagel) dan Genre.
“Tujuan peringatan Hari Kartini ini adalah mendorong untuk mengakui, menghormati, dan memberdayakan perempuan di berbagai aspek kehidupan. Hari Kartini juga menjadi momentum untuk mewujudkan kesetaraan gender, serta perempuan dapat berkontribusi secara optimal untuk kemajuan bangsa. Perempuan dapat berperan penting dalam penanganan stunting dan memiliki peran strategis dalam mempraktikkan upaya pencegahan stunting,” katanya.
Dinas Sosial PPKB & PPPA, kata dia, telah mendorong pemberdayaan perempuan di antaranya mendorong penerbitan Perda 1/2024 tentang Pengarusutamaan Gender, dalam rangka meningkatkan kedudukan, peran dan kualitas perempuan serta menjamin hak yang sama dan/ atau setara antara laki-laki dan perempuan.
“Selain itu, kegiatan PPEP [Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan], UPPKA [Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor] serta pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Magelang,” katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News