Cerp-lechapus.net, MAGELANG— Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa keuangan BPR (Bank Perekonomian Rakyat) dan BPR Syariah (BPRS).
Hal itu diungkapkan Ketua Perbarindo Pusat, Tedy Alamsyah, di sela kegiatan Fun Walk dalam rangka memperingati Hari BPR BPRS Nasional di lapangan drh. Soepardi, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Minggu (26/5/2024) pagi.
Tedy Alamsyah mengatakan peringatan Hari BPR BPRS Nasional di tingkat Jawa Tengah dipusatkan di Kabupaten Magelang, dan secara serentak dilaksanakan di 24 DPD di seluruh Indonesia. Tema kegiatannya serupa yaitu baksos dan fun walk.
“Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 di Jogja, Malang, Bali dan tahun ini dilaksanakan di Jawa Tengah. Sementara tujuan dari kegiatan ini adalah meliterasi dan mengedukasi serta mengenalkan industri BPR BPRS bagi masyarakat,” kata Tedy Alamsyah.
Ia menjelaskan industri BPR ini sudah lahir sejak zaman sebelum kemerdekaan yang sering disebut dengan Bank Desa, kemudian setelah kemerdekaan disebut Bank Pasar, dan setelah vacto 1988 maka disebut dengan BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Kemudian dengan adanya UU Nomor 4 P2SK berubah lagi menjadi Bank Perekonomian Rakyat dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah.
Baca Juga
Perbarindo DIY Sebut Masih Ada 14 BPR/BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum
Belasan BPR Belum Penuhi Modal Inti Rp6 Miliar, OJK DIY Dorong Merger
Perbarindo DIY Luncurkan Pergantian Nama BPR Jadi Bank Perekonomian Rakyat
Saat ini, Tedy menyebutkan kondisi BPR di akhir Desember tahun 2023, pertumbuhannya, baik funding maupun landing masih di angka sekitaran 9-10 persen dan kepercayaan oleh pihak ketiga juga semakin meningkat.
“Jadi untuk menebalkan kepercayaan masyarakat, industri BPR BPRS sampai dengan hari ini masih baik-baik saja. Sampai saat ini total seluruh asetnya mencapai kurang lebih 216 triliun dari total 1335 BPR/BPRS di Indonesia,” kata Tedy.
Sementara terkait target pada tahun 2024, BPR BPRS sedang melakukan pemulihan ekonomi. Kemudian secara UU No 4 P2SK ruang lingkup kegiatan industri BPR BPRS semakin luas, yang dulunya memiliki stigma perkreditan maka juga bisa saving (menabung) dan melakukan kegiatan literasi seperti acara hari ini.
Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto sangat mengapresiasi dipilihnya Kabupaten Magelang menjadi pusat kegiatan fun walk yang dilaksanakan oleh BPR BPRS untuk memberikan literasi kepada masyarakat.
“Kebetulan BPR Bank Bapas 69 yang kita miliki ini laporannya juga bagus, pertumbuhannya bagus dan pelayanannya juga bagus,” ungkap Sepyo.
Sepyo berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan ini semua Bank Perekonomian Rakyat bisa terus berkembang dan bertumbuh dengan lebih baik lagi.
“Dan yang paling penting bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai kebutuhannya masing-masing di bidang perekonomian,” harap Sepyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News