Cerp-lechapus.net, BANTUL—Dua kelompok geng pelajar dari dua SMP di wilayah Bantul terlibat aksi tawuran di Simpang Tiga Totogan, Jl. Makam Suci Imogiri, Ngancar, Karangtalun, Imogiri, Bantul, pada Selasa (14/5/2024).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi tawuran dua geng pelajar terjadi antara salah satu SMP negeri dan SMP swasta di wilayah Bantul. Berawal dari kelompok pelajar SMP Negeri dari wilayah Jetis yang ngluruk ke wilayah SMP swasta di Imogiri. Para pelajar ini mendatangi sekolah swasta tersebut mengendarai sepeda motor dengen membleyere secara rombongan.
BACA JUGA : Dua Geng Pelajar Tawuran di Ring Road Selatan Bantul, Ada yang Membawa Celurit
“Rombongan siswa SMP dari Jetis datang dari arah timur dengan membleyerkan motor. Mereka juga memutar-mutar gesper dan mengasruk-gasrukan standard double ke aspal. Saat itu para pelajar SMP yang didatangi ini sedang nongkrong istirahat,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Rabu (15/5/2024) pagi.
Tak hanya membawa gesper dan sejumlah benda lainnya, pelajar SMP asal Jetis ini juga melempar serpihan batako ke arah siswa SMP swasta di Imogiri tersebut. Lemparan batako mengenai salah satu pelajar berinisial DSP, namun langsung ditangkis dengan tangan.
Akibatnya DSP pun mengalami lecet pada telapak tangan kiri. Hingga kemudian terjadi tawuran dan saling serang antar kedua kelompok pelajar tersebut. “Petugas Polsek Imogiri yang saat itu sedang patroli mengamankan ada empat siswa dari Jetis yang diamankan di Polsek Imogiri,” katanya.
Petugas kepolisian pun berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru bimbingan penyuluhan (BP) untuk menghadirkan siswa yang terlibat penyerangan tersebut, hingga terungkap ada 16 siswa yang diintrogasi.
BACA JUGA : Enam Remaja Digelandang Warga saat Hendak Tawuran, Ternyata Pelajar Sekolah Ini
Ia menambahkan seluruh orang tua siswa dari SMP di Jetis yang terlibat tawuran juga telah dihadirkan untuk diberikan arahan dari Kapolsek Imogiri dan Kapolsek Jetis. “Kedua belah pihak dari sekolah tersebut mengadakan perjanjian tidak akan saling menyerang kembali,” katanya.
Mereka diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatanya kembali. Siswa-siswa tersebut pun telah diserahkan kepada ortu masing-masing. Siswa yang terlibat juga diminta melakukan apel di Polsek Imogiri setiap Senin dan Kamis selama sebulan untuk diberikan pembinaan.
“Kami juga telah memberi tilang kepada pengendara sepeda motor roda dua yang dipakai dalam penyerangan tersebut. Motor tersebut juga ditahan selama satu bulan jatuh,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News