SLEMAN—Wakil Ketua DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengajak generasi muda untuk berpikir kritis. Hal ini disampaikan dalam agenda bedah buku berjudul Generasi Muda Menuju Visi Indonesia 2045 yang digelar di Pedukuhan Biru, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Rabu (10/7/2024).
“Jangan hanya melihat informasi-informasi yang lucu di media sosial [medsos], tetapi harus berpikir kritis menuju Indonesia Emas di 2045,” katanya.
Meski demikian, ia mengingatkan pemikiran kritis harus didukung dengan referensi yang kuat. Selain itu, tidak boleh asal dalam membuat argument atau unggahan di medsos karena bisa terjerat permasalahan. “Kritik itu boleh, tapi harus ada data-data pendukung yang kuat sehingga tidak asal,” katanya.
Menurut dia, pemikiran kritis generasi muda sudah ada sejak zaman kemerdekaan. Di sisi lain, Jogja juga menjadi kota pergerakan karena sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pernah digelar di Jogja. “Meja yang dipergunakan untuk sidang masih tersimpan di Gedung DPRD DIY hingga sekarang,” kata politikus Partai Gerindra ini.
Anton juga mengajak generasi muda agar tidak skeptis terkait dengan momen Indonesia Emas 2045. Bonus demografi harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan bangsa.
“Bonus demografi hanya terjadi dalam beberapa abad sekali. Jadi, harus benar-benar dimanfaatkan dan dimulai dari sekarang,” katanya.
Dijelaskan Anton, sikap kritis bisa dibentuk dengan menambah referensi dan pengetahuan. Oleh karena itu, anggota DPRD DIY bersama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menyelenggarakan program bedah buku.
BACA JUGA: Laka Laut di Gunungkidul Banyak Menimpa Warga Lokal
“Bedah buku bisa untuk menambah pengetahuan. Selain itu, juga sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat,” katanya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY, Muhammad Rosyid Budiman, mengatakan sejak beberapa tahun ini, DIY merupakan wilayah di Indonesia dengan tingkat membaca terbaik. Diharapkan dengan program bedah buku, maka predikat tersebut bisa terus dipertahankan.
“Tentunya juga terus melakukan peningkatan literasi karena dengan membaca akan menambah wawasan. Buku juga menjadi jendela dunia,” katanya.
Rosyid mengungkapkan, bedah buku diselenggarakan di seluruh wilayah DIY. Adapun tema yang disajikan di masing-masing tempat memiliki judul buku yang berbeda-beda. Untuk buku yang dibedah di Trihanggo, Gamping, berjudul Generasi Muda Menuju Visi Indonesia 2045.
“Antusiasme warga sangat baik dan mudah-mudahan para peserta mendapatkan manfaat dari kegiatan ini,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News