Sport

SMP Stella Duce 2 Jogja Produksi Ecoenzim dari Sampah Organik

×

SMP Stella Duce 2 Jogja Produksi Ecoenzim dari Sampah Organik

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net,JOGJA—Puluhan siswa baru SMP Stella Duce 2 Yogyakarta melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Senin-Rabu (8-0/7/04). Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam MPLS ini adalah membuat ecoenzim dari sampah organik.

Dibagi dalam beberapa kelompok, para siswa baru SMP Stella Duce Yogakarta membawa sampah organik berupa kulit buah, sisa sayur dan sebagainya dari rumah masing-masing. Setiap siswa membawa sekitar 200 gram sampah organik.

BACA JUGA : Pengelolaan Sampah Sleman Butuh Peran Aktif Masyarakat

Di sekolah, mereka dipandu instruktur dari SMP Stella Duce 2 Yogyakarta untuk membuat eco enzim. Sampah organik yang sudah dipotong-potong kecil dimasukkan ke dalam galon yang kemudian diisi air dan dicampur molase. Campuran ini kemudian ditutup dan didiamkan selama tiga bulan.

Kepala SMP Stella Duce 2, RV, Banu Hastha Kunjana, menjelaskan sebanyak 97 siswa baru diajak membuat ecoenzim dari sampah organik. “Ini sebagai upaya edukasi untuk anak-anak bisa mencintai lingkungan dengan memanfaatkan bahan bekas dan sampah organik,” ujarnya, Selasa (9/7/2024).

Ecoenzim bisa digunakan untuk banyak hal, seperti cairan pembersih, penjernih air, pupuk dan lainnya. Ecoenzym yang dihasilkan akan disalurkan kepada Kelompok Tani Surya Hijau yang berlokasi di sebelah barat sekolah untuk berbagai keperluan.

“Untuk yang tahun ini juga akan kami sebarkan di sungai-sungai untuk pemurnian air di sungai. Kami akan mencari embung yang bisa digunakan ecoenzym ini. Kami kerja sama dengan kelompok tani ini, mereka juga punya komunitas ecoenzym,” paparnya.

Karena masa panen ecoenzym adalah tiga bulan, maka ke depan ia berencana setiap tiga bulan sekali mem buat ecoenzym dengan melibatkan siswa, guru dan karyawan SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. “Jadi tidak hanya menjadi kegiatan, tapi gerakan. Sepanjang tahun terus dilakukan,” ungkapnya.

Pengolahan sampah ini merupakan salah satu bagian dari pendidikan karakter Yayasan Tarakanita. Selain mengolah sampah organik, sejak 2013 silam SMP Stella Duce 2 juga telah menerapkan sekolah bebas plastic dan styrofoam.

Para siswa diminta untuk membawa tumbler dari rumah untuk wadah minum. Di kantin, penjual diwajibkan mengganti plastic dengan nampan dan gelas. “Kalau ke sekolah bawa makanan, bungkusnya ada plastiknya, plastiknya dibawa pulang. Tidak boleh dibuang di sekolah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *