Sport

Raup Rp2 Miliar Per Hari, Petani Cabai Kulonprogo Sempat Dipermainkan Tengkulak

×

Raup Rp2 Miliar Per Hari, Petani Cabai Kulonprogo Sempat Dipermainkan Tengkulak

Sebarkan artikel ini



Cerp-lechapus.net, KULONPROGO—Petani cabai dari pesisir selatan Kulonprogo sudah tiga pekan ini panen setiap harinya meraup rata-rata Rp2 miliar. Dalam sehari, cabai yang berhasil dilelang sekitar 50 ton.

Harga cabai dalam lelang yang diselenggarakan petani pesisir selatan Kulonprogo itu berkisar rata-rata Rp38 ribu per kilogram. Paling mahal harganya mencapai Rp49 ribu perkilogram pada awal Juni lalu, sedangkan paling rendah Rp14 ribu per kilogram pada Sabtu (15/6/2024) kemarin.

BACA JUGA : Panen Cabai di Gunungkidul Anjlok, Ini Penyebabnya

Jenis cabai yang tengah dipanen itu kebanyakan cabai keriting hijau dan merah. Cabai rawit hanya sekitar 10% dari hasil panen. Catatan terbaru paguyuban kelompok tani pesisir selatan Kulonprogo menunjukan harga cabai rata-rata Rp19 ribu pada Selasa (18/6/2024) kemarin. Saat Selasa kemarin itu total cabai yang dilelang mencapai 53,7 ton.

Dari 53,7 ton cabai itu, total para petani mendapatkan Rp828,3 juta. Ketua Champion Cabai Kulonprogo, Sukarman yang bermitra langsung dengan Kementerian Pertanian untuk mensuplai kebutuhan cabai nasional ini menjelaskan ada permainan tengkulak yang menyebabkan harga cabai turun di wilayahnya.

Sukarman menerangkan permainan tengkulak cabai untuk menurunkan harga itu dimulai saat menjelang Iduladha kemarin. “Tujuannya agar harga cabai turun, agar tengkulak ini dapat untung lebih, ini hal biasa dan pernah kami alami sebelumnya,” terangnya.

Petani dari Kapanewon Panjatan ini menjelaskan para petani yang saling berhimpun ini sudah memiliki cara mengatasi permainan tengkulak tersebut. “Sekarang sudah kami coba naikan lagi harganya, lumayan dari kemarin Rp14 ribu perkilogram, sekarang sudah Rp19 ribu,” ungkapnya.

Sukarman menerangkan salah satu strateginya adalah kekompakan dari seluruh kelompok tani yang ada di pesisir Kulonprogo. Total ada 15 kelompok tani yang tersebar dari ujung timur Bumi Binangun, Galur hingga ujung barat di Wates.

“Kalau kami kompak, jangankan tengkulak yang memainkan harga, hama dan penyakit tanaman juga bisa diatasi bersama, itu kuncinya,” ujar Sukarman.

BACA JUGA : Musim Panen, Produtivitas Cabai Pesisir Kulonprogo Tembus Puluhan Ton

Panen cabai pertama pada 2024 oleh petani pesisir Kulonprogo akan berlangsung hingga awal Juli depan. “Selanjutnya kami akan mulai menanam lagi pada Agustus nanti, untuk dipanen pada akhir tahun. Biasanya harganya jauh lebih baik hasil panen kedua daripada yang pertama seperti sekarang ini,” kata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *