Cerp-lechapus.net, JOGJA—Peneliti Pusat Studi Kebudayaan UGM Sri Ratna Saktimukya menyampaikan peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 menjadi salah satu ruang pengisi Keistimewaan DIY yang disebutnya harus diletakkan ke dalam ruang dan waktu kehidupan warga sehari-hari.
Ratna menilai melalui edukasi yang diimplementasikan ke segenap lapisan masyarakat, secara substansial menegaskan keistimewaan DIY harus dapat ditunjukkan melalui kekuatan nilai masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Maka Keistimewaan Jogja haruslah diletakkan dan digerakkan di dalam dialog lorong ruang dan waktu kehidupan.
“Keistimewaan Jogja harus mampu menyapa dan disapa oleh nilai baru sekaligus teguh dan konsisten berpegang pada nilai masa lampau yang memberikan kekuatan bertahan bagi DIY dalam keistimewaannya, termasuk peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212,” ujarnya dalam bincang-bincang virtual dilihat Jumat (7/6/2024).
Ratna menyatakan tema Pengetan Hadeging Kadipaten ditandai dengan Surya Sengkala yang menunjuk angka 2024, yakni Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti yang artinya karya yang dilandasi ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan akan menyempurnakan bakti kepada negeri.
“Empat kata kunci pada surya sengkala yang harus diperhatikan adalah pengetahuan, kebijaksanaan, karya, dan bakti,” jelasnya.
Baca Juga
Peringatan Hadeging Pakualaman ke-212, Berikut Rangkaian Acaranya
ZIARAH MAKAM RAJA : Hadeging Projo Dalem ke-204, Kerabat Puro Pakualaman Gelar Ziarah
Bakal Dipagari, Alun-alun Sewandanan Pakualaman Dipastikan Bersih Dari Aktivitas Komersial
Dalam rangkaian agenda peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman, kata dia tampak jelas bahwa empat poin itu mendasari segenap kegiatan. Ada lomba literasi aksara jawa, dolanan anak, mewarnai motif batik Pakualaman, tari klasik, cipta lelagon bocah, karawitan, jemparingan, dan sebagainya.
“Semua kegiatan itu merupakan wujud nguri-uri budaya dan wajib dipertahankan serta dikembangkan secara optimal,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 jatuh pada 22 Juni mendatang. Sejak beberapa waktu lalu prosesi adat sudah mulai digelar beserta aneka kegiatan lainnya. Ketua Umum Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 BPH Kusumo Bimantoro mengatakan, tema yang diangkat pada tahun ini adalah Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti.
Ungkapan ini bermakna karya yang dilandasi ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan akan menyempurnakan bakti kepada negeri. “Tema ini dipilih karena sebelumnya Puro Pakualaman menggelar dhaup ageng yang temanya berkaitan dengan batara indra yang sangat lekat dengan ilmu pengetahuan,” katanya, Senin (13/5/2024).
Dijelaskan, total ada 21 rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam agenda hadeging ke-212 itu. Empat di antaranya merupakan upacara adat dan yang lain merupakan acara kemeriahan yang melibatkan masyarakat luas. “Kegiatan yang melibatkan masyarakat ada lomba, sayembara dan yang lain,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News