Cerp-lechapus.net, SLEMAN—Sejumlah hasil pengerjaan konstruksi Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman mulai terlihat. Penggarapan bore pile hingga box culvert terlihat masif digarap oleh pengembang tol.
Dari pantauan Cerp-lechapus.net di area lokasi proyek, Kamis (6/6/2024), kerangka baja atau besi berbentuk menyerupai tabung tampak tengah digarap para pekerja. Sejumlah eskavator juga terus bergerak melakukan sejumlah pengerjaan. Sementara truk pembawa muatan terlihat hilir mudik di area proyek.
Humas PT. Adhi Karya pembangun Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto menjelaskan kerangka menyerupai pilar tadi adalah kerangka bore pile.
Bore pile merupakan pilar penyangga tol elavated atau melayang. Kerangka penyangga tol tersebut panjangnya mencapai puluhan meter. “Itu 30 meter, setiap 10 meter nanti kami las, kami sambung masuk lagi, sambung masuk lagi sampai 30 meter,” terang Agung pada Kamis (6/6/2024).
Teknik bore pile berbeda dengan teknik tiang pancang. Teknik bore pile dilakukan dengan cara mengebor tanah dengan kedalaman tertentu untuk selanjutnya dipasang tulangan besi lalu kemudian dicor. Konstruksi ini yang akan menjadi penyangga tol melayang di Tol Jogja-Solo ruas Trihanggo-Junction Sleman.
Hingga awal Juni lubang bore pile di area Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 sudah mencapai angka ratusan. “Sudah lebih dari 300-an, lebih,” ungkapnya.
Selain pengerjaan bore pile yang mulai terlihat masif, sejumlah lorong juga nampak di lokasi proyek. Lorong-lorong ini dilewati oleh warga yang hendak beraktivitas. Adapun lorong-lorong ini merupakan konstruksi box culvert.
BACA JUGA: Proyek Tol Dijadwalkan Masuk Ring Road Juni, Dishub Sleman Prediksi Dua Jalur Terdampak
Sesuai namanya box culvert merupakan beton berbentuk persegi dengan rongga besar di tengahnya. Boks ini dapat digunakan sebagai drainase maupun struktur underpass untuk lalu-lintas kendaraan
Di Tol Jogja-Solo ruas Trihanggo-Junction Sleman pembangunan box culvert nyaris tuntas. “Kurang dua box culvert dari total 20,” terangnya.
Sementara tak jauh dari Kalurahan Tirtoadi, konstruksi beton memanjang dengan tinggi beberapa meter nampak terlihat di tepi Jl. Cebongan-Sidomoyo. Menurut keterangan Agung konstruksi tersebut merupakan abutment. Konstruksi ini berperan untuk menyangga balok-balok girder yang diletakkan antar-abutment. “Itu abutment untuk dudukannya girder nanti. Nanti girder-nya di situ. Girder itu balok penyangga,” kata dia.
Praktis bila sudah jadi digarap, jalan tol akan melintas di atas di salah satu titik di Jl. Cebongan-Sidomoyo. “Iya jalannya di bawah itu nantinya,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News