Cerp-lechapus.net, BANTUL—Sejumlah bakal calon bupati Bantul mengaku pasrah, menyusul belum turunnya surat tugas maupun surat rekomendasi dari partai pada Pilkada 2024.
Sebab, meski waktu tinggal menyisakan sebulan dari jadwal pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di KPU Bantul, 27-29 Agustus 2024, sampai saat ini belum ada rekomendasi yang diturunkan oleh partai kepada mereka.
BACA JUGA : Bupati Bantul Minta Masyarakat Ikuti Proses Pilkada dengan Hati & Akal yang Jernih
Bakal calon bupati Bantul yang mengikuti penjaringan lewat DPD Partai Golkar Bantul Untoro Hariadi mengaku sampai saat ini belum mendapatkan kejelasan surat tugas maupun rekomendasi dari DPP Partai Golkar. Sebab, dari pihak DPP Partai Golkar sampai saat ini masih terus melakukan survei elektabilitas terhadap bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati yang mendaftar di partai berlambang pohon beringin.
Alhasil, Untoro mengaku tidak ambil pusing dan sembari menunggu kejelasan surat tugas maupun rekomendasi dari DPP Partai Golkar, ia memilih untuk turun langsung ke masyarakat. Lewat kegiatan turun langsung tersebut, diharapkan Untoro bisa memperoleh aspirasi dari warga terkait berbagai masalah yang dihadapi.
“Ini akan menjadi masukan bagi kami dalam menyusun visi dan misi Bantul lima tahun kedepan,” katanya, Senin (29/7/2024).
Lebih lanjut Untoro mengatakan dirinya memilih mengefektifkan waktu sebulan ke depan untuk turun ke masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusannya maju menjadi bakal calon bupati. “Ini sebagai bentuk keseriusan saya untuk maju,” kata Untoro.
BACA JUGA : Ini Bentuk-Bentuk Kerawanan Pilkada Bantul versi KPU
Sementara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengakui sampai saat ini dirinya belum mendapatkan surat rekomendasi dari tiga partai yang didaftarnya sebagai bakal calon bupati pada Pilkada 2024. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Bupati Halim mengaku telah mengantongi surat tugas. Sedangkan untuk Partai Golkar dan PDIP, Halim yang mendaftar di dua partai tersebut saat ini masih menunggu terkait surat tugas maupun surat rekomendasi.
“Dan, saat ini saya hanya bisa pasrah kepada partai apakah mendapat rekomendasi atau tidak. Itu sepenuhnya wewenang DPP,” kata Halim.
Halim mengaku tidak ambil pusing terkait dengan belum turunnya rekomendasi dari partai. Sebab, berdasarkan pengalamannya mengikuti dua kali pilkada di Bantul, koalisi partai politik dan penentuan pasangan calon bisa terjadi seminggu sebelum pendaftaran.
Ia menyatakan jika nantinya dirinya mendapatkan rekomendasi dari partai, dirinya akan melakukan kampanye yang semestinya. “Dan, setelah itu saya pasrah apapun keputusan rakyat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News