Sport

Dampingi Gen Z, Orang Tua Harus Paham Pola Pikir Anak

×

Dampingi Gen Z, Orang Tua Harus Paham Pola Pikir Anak

Sebarkan artikel ini



SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY terus berupaya menciptakan Generasi Z yang gemar membaca buku. Hal ini salah satunya dilakukan melalui kegiatan bedah buku.

Di Pedukuhan Konden, Kalurahan Sumberadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Rabu (31/7/2024), warga mendapatkan sosialisasi budaya baca dan literasi bertajuk Gen Z Hegemoni, Kreasi dan Inklusi. Tema ini sangat penting, terutama untuk memahami pola pikir Gen Z.

Pustakawan Ahli Muda DPAD DIY, Trilastiti Suryaningtyas menjelaskan kegiatan bedah buku yang digelar merupakan program kerja sama antara DPAD dan DPRD DIY dalam upaya meningkatkan kegemaran membaca khususnya di DIY.

Pada 2022, DIY meraih peringkat tertinggi tingkat kegemaran membaca dan peringkat tertinggi indeks peningkatan literasi masyarakat. “Jadi, kegiatan ini merupakan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan minat baca masyarakat,” kata Asti dalam agenda bedah buku, Rabu.

Para peserta yang hadir dalam sosialisasi ini kebanyakan kalangan orang tua. Harapannya, lewat sosialisasi ini orang tua dapat mengajari anaknya untuk tekun membaca. “Ibu-ibu dan bapak-bapak di rumah bisa mengajari putra putrinya untuk tekun membaca. Generasi Z itu generasi kritis, jadi mudah-mudahan bisa menjadi generasi yang gemar membaca,” katanya.

Upaya meningkatkan minat baca tersebut, menurut Asti, bisa dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga. “Meningkatkan tingkat kegemaran membaca harus dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu,” katanya.

Wakil Ketua DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengungkapkan tema buku yang dibedah yakni Generasi Z terbilang sangat up to date. Buku yang dibedah bisa dibaca semua kalangan, baik itu orang tua maupun anak. Terlebih, orang tua harus bisa mengetahui pola berpikir Generasi Z.

“Kita harus mengetahui pola dan cara berpikir Gen Z. Karena sekarang ini era digital, jadi semua ada plus minusnya. Ya minusnya Gen Z ini tergantung media sosial, tiap hari online,” katanya.

Namun, keberadaan media sosial juga punya sejumlah manfaat positif, seperti membantu wirausaha ataupun sebagai konten kreator.

Anton berharap akan banyak tumbuh Gen Z yang kreatif dalam sisi yang positif. “Kami bekeja sama dengan DPAD DIY mendorong orang tua dan semua kalangan untuk lebih giat membaca melalui literasi digital ataupun langsung melalui buku,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *